Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Dunia, Syukuran Meriah Digelar oleh Pawargo Jabodetabek

Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Dunia, Syukuran Meriah Digelar oleh Pawargo Jabodetabek

Smallest Font
Largest Font

BisnisMarket– Kebanggaan menyelimuti masyarakat Ponorogo dengan penetapan Reog sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada Desember lalu. 

Untuk merayakan momen bersejarah ini, Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) Jabodetabek mengadakan acara riung Ponorogo di Jakarta hari ini, sekaligus sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi masyarakat Ponorogo yang tersebar di berbagai daerah.

“Acara ini adalah bentuk syukur atas pengakuan internasional terhadap Reog Ponorogo,” ujar Ketua Pawargo Jabodetabek, Susi pada Sabtu (11/1/2025).

“Kami juga memanfaatkannya untuk mempererat kebersamaan warga Ponorogo, baik yang ada di Jabodetabek maupun di Jawa Timur.”

Acara tersebut juga menjadi momen penting dengan adanya pergantian kepemimpinan Pawargo. Jabatan Ketua Umum yang sebelumnya dipegang oleh Farniadi resmi diserahkan kepada Susi.

 Selain itu, rapat koordinasi antar tokoh masyarakat dan pemerintah daerah Ponorogo digelar untuk membahas langkah strategis ke depan, termasuk penguatan budaya dan ekonomi berbasis seni tradisional.

Ponorogo Sebagai Destinasi Wisata Budaya

Bupati Ponorogo yang turut hadir dalam acara ini menegaskan bahwa penetapan UNESCO ini merupakan titik awal untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

 “Kita ingin memanfaatkan momentum ini untuk menjadikan Reog Ponorogo sebagai ikon pariwisata yang mendunia. Selain pengakuan, ini juga peluang besar untuk pengembangan ekonomi Ponorogo,” kata Bupati Ponorogo.

Bupati mengungkapkan bahwa Pemkab Ponorogo telah melakukan sejumlah pertemuan dengan Kementerian Pariwisata dan kementerian terkait lainnya.

 Salah satu proyek unggulan yang tengah direncanakan adalah pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban di Ponorogo, yang dirancang setinggi 26 meter sebagai simbol kejayaan budaya Reog.

Pelestarian Budaya dan Ekonomi Kreatif

Ketua panitia acara menyatakan bahwa pelestarian Reog Ponorogo tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. 

“Kita harus terus menjaga dan melestarikan Reog sebagai warisan leluhur. Penetapan oleh UNESCO ini adalah pengingat bahwa budaya kita adalah kebanggaan dunia,” ujarnya.

Acara diakhiri dengan pertunjukan seni Reog Ponorogo yang memukau para undangan. Masyarakat berharap agar momentum ini menjadi pijakan bagi Ponorogo untuk terus berkembang, baik dalam pelestarian budaya maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi kreatif.

“Reog adalah warisan leluhur yang kini menjadi milik dunia. Kita harus merawatnya bersama untuk generasi mendatang,” pungkas Susi.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Ajie Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow