Nelayan Kholid: Agung Sedayu Group Lebih Berbahaya dari Gengster ini yang Harus Anda Tahu

Nelayan Kholid: Agung Sedayu Group Lebih Berbahaya dari Gengster ini yang Harus Anda Tahu

Smallest Font
Largest Font

BisnisMarket– Kholid, seorang nelayan asal Banten, meluapkan kemarahan dan ketidakpuasan terhadap perlakuan Agung Sedayu Group (ASG) terhadap masyarakat pesisir dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan.

“Lebih baik mati daripada diurus oleh Agung Sedayu Group,” tegasnya pada Rabu (22/1/2025).

Keluhan Kholid muncul di tengah kekhawatiran mengenai dampak negatif proyek Strategis Nasional (PSN) di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) yang dianggapnya merugikan petani dan nelayan.

“Ini bukan hanya sekadar penggusuran, tapi juga pelanggaran hak hidup kami,” ungkapnya. Ia menambahkan, “Sejak adanya PSN ini, kami merasa seolah-olah kami diurus oleh korporasi, bukan oleh negara.”

Dalam penuturan Kholid, kondisi yang dihadapi para nelayan dan petani saat ini sangat miris.

“Kami tidak lagi merasa aman. Setiap malam, saya harus membawa golok untuk melindungi diri dari preman yang berkeliaran,” katanya.

Kholid pun mengungkapkan bahwa penderitaan masyarakat pesisir saat ini jauh lebih parah dibandingkan dengan masa penjajahan Belanda.

Kekhawatiran Kholid tidak hanya dirasakan olehnya, tetapi juga oleh petani lain yang berada di sekitarnya.

“Kami berteriak minta perhatian, tapi suara kami seolah-olah tenggelam dalam lingkaran kecil korporasi yang mengatur segalanya,” tambahnya.

Ia mengkritik keras cara berpikir yang memaksa masyarakat untuk masuk dalam lingkaran kecil, sementara seharusnya lingkaran kecil tersebut berintegrasi ke dalam lingkaran yang lebih besar, yaitu negara.

Sejumlah aktivis juga memberikan dukungan kepada Kholid, menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap nasib rakyat yang terpinggirkan.

“Kami akan terus berjuang untuk hak-hak kami. Kami tidak akan membiarkan korporasi mengambil alih kehidupan kami,” ujar salah seorang aktivis yang hadir dalam acara tersebut.

Tindakan lanjutan untuk menuntut pertanggungjawaban Agung Sedayu Group dan mengembalikan hak masyarakat pesisir masih terus didiskusikan.

Kholid menegaskan, “Kami tidak akan mundur. Ini adalah perjuangan hidup kami.”

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Ajie Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow