Kronologi Lengkap Kasus Nikita Mirzani , Benarkah Terseret Dugaan Pemerasan?

Infotren.id - Polda Metro Jaya melalui Direktorat Reserse Siber telah menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana pengancaman dan pemerasan melalui media elektronik, pemerasan sebagaimana diatur dalam KUHP, serta tindak pidana pencucian uang. Salah satu tersangka dalam kasus ini adalah selebritas Nikita Mirzani (NM), bersama seorang tersangka lainnya berinisial IM.

Polda Metro Jaya melalui Kabid Humas Kombes Ade Ari mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian tengah memeriksa artis Nikita Mirzani dan sejumlah orang terkait laporan yang diajukan oleh Dr. Reza Gladys. Kasus ini bermula dari dugaan pengancaman dan tindak pidana pencucian uang yang dilaporkan oleh Reza pada Kamis, 6 Februari 2025.

Menurut Kombes Ade, laporan tersebut diajukan oleh Reza Gladys terkait permasalahan dengan Nikita Mirzani yang dimulai pada 13 November 2024. Saat itu, Reza merasa bahwa produk yang ia miliki dijelek-jelekkan oleh Nikita di media sosial. 

Menanggapi hal tersebut, Reza berusaha menghubungi Nikita melalui asisten pribadinya, Mail Sahputra, melalui pesan WhatsApp. Reza menyatakan niatnya untuk melakukan silaturahmi dengan Nikita, namun Mail menanggapi dengan mengatakan bahwa jika pertemuan tersebut tidak menghasilkan uang, Nikita akan memanfaatkan isu tersebut untuk disebarluaskan di media sosial.

Lebih mengejutkan lagi, pada pertemuan tersebut, Nikita diduga meminta uang sebesar Rp 5 miliar sebagai imbalan untuk menjaga isu tersebut agar tidak dipublikasikan. Merasa diperas, Reza melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Ia mengungkapkan bahwa pada 14 November 2024, ia mentransfer dana sebesar Rp 2 miliar ke rekening atas nama yang telah ditentukan oleh terlapor.

Total kerugian yang dialami oleh korban, berdasarkan pengakuannya, mencapai Rp 4 miliar. Dalam laporan tersebut, Reza Gladys menyebutkan bahwa ia merasa terancam dan takut akibat tindakan yang dilakukan oleh Nikita Mirzani dan rekan-rekannya. Polisi kini tengah mendalami lebih lanjut kasus ini untuk memastikan proses hukum yang tepat.***