Kelangkaan Gas Elpiji 3kg Memakan Korban, Warga Pamulang Tangsel Tewas!
Infotren.id – Kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram kembali menelan korban.
Yonih Binti Saman, warga Jalan Beringin, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, meninggal dunia setelah pingsan saat mengantre gas subsidi di salah satu pangkalan di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Jumat (2/2).
Saksi mata menyebut Yonih sempat mendapat pertolongan seadanya dari warga sekitar sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir. Peristiwa ini memicu keprihatinan mendalam, terutama dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan.
Kelangkaan Gas, Nyawa Jadi Taruhan
Kelangkaan gas elpiji 3 kg dalam beberapa pekan terakhir membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama bagi mereka yang bergantung pada gas untuk memasak dan menjalankan usaha kecil. LBH Keadilan menilai bahwa kondisi ini adalah bentuk kelalaian negara dalam menjamin hak dasar masyarakat.
"Kami menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Ibu Yonih. Kejadian ini menunjukkan bahwa pemerintah belum siap dalam mengelola pendistribusian gas subsidi, yang seharusnya tidak sampai mengorbankan nyawa rakyat kecil," ujar perwakilan LBH Keadilan dalam pernyataan resminya.
Pemerintah: Sedang Dalam Penataan
Menanggapi polemik ini, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa kelangkaan gas terjadi karena pemerintah sedang menata ulang mekanisme distribusi agar lebih tepat sasaran.
"Ini kita sedang menata. Tujuannya agar harga gas subsidi yang diterima masyarakat sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan. Pengecer yang selama ini beroperasi secara bebas akan dijadikan pangkalan resmi, namun mereka harus memiliki nomor induk perusahaan terlebih dahulu," kata Yuliot.
Namun, LBH Keadilan menegaskan bahwa masa transisi ini seharusnya tidak memberatkan rakyat kecil. "Kami memahami niat baik pemerintah, tetapi realitas di lapangan menunjukkan bahwa kebijakan ini justru menyulitkan masyarakat ekonomi lemah. Seharusnya, ada solusi yang lebih matang sebelum diterapkan," tambah perwakilan LBH.
Desakan untuk Mengembalikan Mekanisme Lama
Krisis gas subsidi ini telah berdampak luas. Banyak masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas untuk memasak, bahkan ada yang terpaksa beralih ke kayu bakar. Para pedagang kecil juga terkena dampak, dengan banyak usaha makanan kaki lima yang terpaksa berhenti beroperasi.
LBH Keadilan mendesak pemerintah segera mengembalikan mekanisme distribusi gas seperti sebelumnya hingga sistem baru benar-benar siap diterapkan tanpa merugikan masyarakat. "Jangan sampai rakyat kecil terus menjadi korban dari kebijakan yang belum matang," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, antrean panjang masih terlihat di beberapa pangkalan gas di Tangerang Selatan dan daerah lainnya. Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil tindakan konkret agar kelangkaan ini tidak semakin parah dan merugikan lebih banyak pihak.


What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow
